Sabtu, 15 Juni 2019

Keperwatan Dewasa (Kanker)


“SADARI” Deteksi Awal  Kanker Payudara

Kanker merupakan salah satu penyakit yang hingga saat ini masih menjadi masalah besar bagi masyarakat dunia. Menurut WHO, jumlah penderita kanker terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2018 WHO mengestimasi terdapat 18,1 juta kasus kanker baru dan 9,6 juta kematian yang terjadi. Hal ini menjadikan kanker menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia pada abad ini. (1) Sejauh ini kanker memiliki berbagai macam jenis, diantaranya kanker serviks, kanker payudara, kanker hati, kanker mulut, kanker prostat, dan lain sebagainya. Menurut Riskesdas 2013, pravalensi kasus kanker di Indonesia sebesar  1,4 per 1.000 penduduk dan merupakan penyebab kematian nomor 7 dari seluruh penyebab kematian. (2)

Di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Kanker payudara yaitu kumpulan sel-sel kanker yang berkembang cepat dan abnormal pada jaringan payudara. Penyebab dari kanker payudara belum dapat ditentukan secara pasti. Menurut dr. Hardina Sabrida, MARS seseorang memiliki resiko terkena kanker payudara, apabila:
·         Usia haid pertama di bawah 12 tahun.
·         Wanita tidak menikah.
·         Wanita menikah tidak mempunyai anak.
·         Melahirkan anak pertama pada usia di atas 30 tahun.
·         Tidak menyusui.
·         Menggunakan kontrasepsi hormonal dan atau mendapat terapi hormonal dalam waktu yang cukup lama.
·         Usia menopause lebih dari 55 tahun.
·         Pernah operasi tumor jinak payudara.
·         Riwayat kanker dalam keluarga.
·         Wanita yang mengalami stres berat.
·         Konsumsi lemak berlebihan, konsumsi alkohol berlebihan.
·         Perokok aktif & pasif. (2)

Namun demikian sebenarnya kanker payudara tersebut dapat di deteksi dini dengan melakukan “Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)”. Dengan melakukan SADARI dengan tepat dan rutin, sebanyak 80% kanker payudara dapat ditemukan. Kanker payudara yang terdeteksi dini tingkat kesembuhannya jauh lebih tinggi dibandingkan ketika kanker terdeteksi pada stadium lanjut. SADARI biasa dilakukan pada hari ke 7 hingga hari ke 10 menstruasi tiap bulannya. Periksaan ini sebenernya mudah untuk dilakukan oleh semua rentang usia, namun masih banyak yang belum mengetahui bagaimana cara melakukan SADARI tersebut. (3) Berikut merupakan  cara mudah  melakukan SADARI :
1.      Pertama, anda dapat berdiri didepan cermin. Kemudian angkat tangan anda dan bahu dalam posisi lurus sejajar. Setelah itu, letakkan kedua tangan di pinggang anda. Amati bentuk, ukuran, dan warna payudara anda. Kelainan yang mungkin ditemukan adalah benjolan, kerutan, posisi puting tidak normal, struktur kulit, atau kemerahan.
2.      Kedua, angkat kedua tangan anda lurus keatas setinggi mungkin. Amati pergerakan payudara. Jika payudara normal, maka kedua payudara akan terangkat secara bersamaan.
3.      Ketiga, tekan secara perlahan payudara anda dengan menggunakan ujung jari. Raba payudara dengan berbagai pola seperti pola melingkar, kanan-kiri, atas-bawah, maupun dari tengah kesamping hingga area ketiak. Rasakan apakah ada benjolan pada payudara anda.
4.      Keempat, tekan puting secara perlahan. Apabila terdapat cairan yang keluar dari puting anda (biasanya berwarna putih, kuning, atau darah), segeralah konsultasi ke dokter, karena hal tersebut tidaklah normal.
5.      Kelima, bungkukkan badan anda di depan cermin. Raba dan amati apakah ada perubahan pada payudara anda.
6.      Keenam, baringkan tubuh anda dan beri bantalan pada sisi payudara kanan yang akan di periksa. Letakkan tangan kanan ke belakang kepala dan gunakan ujung jari kiri anda untuk melakuan pemeriksaan. Lakukan pemeriksaan yang sama pada payudara kiri. (4)

Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan pemeriksaan yaitu :
Ø  Benjolan pada payudara
Ø  Kulit kemerahan
Ø  Payudara menebal
Ø  Payudara mengkerut
Ø  Payudara berlesung pipit
Ø  Puting tertarik ke dalam
Ø  Puting mengeluarkan cairan

Jika kurang jelas berikut video penjelasan cara melakukan SADARI :


Referensi


1. Juniman, Puput Tripeni. WHO: Kanker Membunuh Hampir 10 Juta Orang di Dunia Tahun Ini. [Online] CNN Indonesia, 13 September 2018. [Dikutip: 31 Mei 2019.] https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180913133914-255-329910/who-kanker-membunuh-hampir-10-juta-orang-di-dunia-tahun-ini.
2. Pusat Data dan Informasi. Situasi Penyakit Kanker. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI, 2015. ISSN 2088-270X.
3. Wantini, Nonik Ayu. PENYULUHAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) di DUSUN CANDIREJO, TEGALTIRTO, BERBAH, SLEMAN. Yogjakarta : RAKERNAS AIPKEMA, 2016.
4. Cara Melakukan SADARI Untuk Mendeteksi Kanker Payudara. [Online] Kementrian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, 3 September 2018. [Dikutip: 31 Mei 2019.] http://promkes.kemkes.go.id/cara-melakukan-sadari-untuk-mendeteksi-kanker-payudara.
5. Roche. Kalahkan Kanker Bra Talk - Identify lumps and other breast changes.[Berkas Video], 7 September 2018. [Dikutip: 31 Mei 2019.] https://www.youtube.com/watch?v=AhemCGoGxwU


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keperawatan Maternitas (Ibu Hamil)

Dampak Serius Hipertensi terhadap Kehidupan Ibu hamil 0 Hipertensi adalah penyakit yang ditandai dengan naiknya tekanan darah secar...